Senin, 23 April 2012

SADT (Structured Analisys and Design Techniques) SADT adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh D. T. Ross pada tahun 1969 – 1973. SADT memandang suatu sistem terdiri dari dua hal yaitu objek dan kejadian. Yang termasuk kedalam objek suatu sistem informasi adalah data atau dokumen, dan yang termasuk kejadian adalah kegiatan yang dilakukan manusia, mesin, atau software. Untuk menggambarkan dua hal tersebut digunakan diagram yang berbeda, yaitu: 1. Diagram Data 2. Diagram Kegiatan SADT sebagai metode terstruktur juga mengatur konsep Dekomposisi, dengan pendekatan top-down, yaitu melalui penggambaran sistem secara utuh (whole system) sebagai tingkat tertinggi (top level) dan kemudian memecahnya secara rinci. a. Keunggulan SADT 1. Mudah dipelajari. 1. Merupakan alat yang baik untuk komunikasi antara analis sistem dan user. 2. Hasil analisis dan desain memiliki dokumentasi yang baik. 3. Hasil yang diperoleh dari analis berbeda relatif mirip. b. Kelemahan SADT 1. Membutuhkan waktu dan personil yang lebih banyak. 2. Metode ini baik untuk analisis dan desain secara umum, sedangkan untuk tahap desain secara rinci dapat digunakan alat dari metode yang lain. 3. Proses dalam modul tidak digambarkan. 4. Efektivitas metode ini dipengaruhi oleh tingkat keahlian dan pengalaman analis. HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Sama seperti penggambaran levelisasi pada DFD fungsi-fungsi utama digambarkan lebih dahulu, kemudian fungsi-fungsi utama tersebut dibagi ke dalam tingkatan yang lebih rendah. Pada HIPO dapat dilihat perpindahan input ke dalam output. Penggunaan dan Tujuan HIPO HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program. Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang akan dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO dikembangkan agar tersedia suatu teknik untuk mendokumentasikan fungsi program. Pembentukan HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan sistem informasi. Jadi pada tahap pengembangan sistem informasi, HIPO digunakan sebagai alat bantu dan teknik dokumentasi fungsi program dengan tujuan utamanya sebagai berikut : Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti. • Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh sustu program, bukan untuk mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut. • Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai serta output yang akan dihasilakan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkat diagram. Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan user. Jenis-jenis Diagram dalam Paket HIPO Paket HIPO berisi tiga jenis diagram, yaitu : a. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC), yang terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. b. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem. c. Diagram Rinci/ Detail Diagram yaitusuatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC) Visual tabel of contents menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. DATA FLOW DIAGRAM Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. Empat simbol yang digunakan : Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;  Context Diagram (CD)  DFD Fisik  DFD Logis DFD Level DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.  Diagram Context  Diagram Level n  DFD Logis  DFD Fisik Context Diagram (CD) Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;  Terminologi sistem :  Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.  Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.  Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut. Sebagai contoh, dalam gambar 1.  Menggunakan satu simbol proses, Catatan: Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).  Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,  Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung  Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).  Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.  Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda. Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:  Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut: • Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah. • Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu. • Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga. • Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down. • Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut. • Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal. • Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.  Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).  Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.  Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.  Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.  Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.  Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.  Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda. DFD Fisik Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas). Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut. Misal : Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll. DFD Logis Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan. Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem. Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label; • Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll. • Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data. Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit” Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:  Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu  Master Detail Update  Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting  Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat  Menambahkan proses baru  Meminimalkan proses input  Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manua

Selasa, 10 April 2012

Cara membuka Tabungan

Makin canggih ajah BCA sekarang ini. Kalo anda ingin Buka Rekening Tabungan BCA via Internet atau bahasa kerennya Membuat Rekening Tabungan BCA Secara Online. Kita ngga perlu susah susah lagi untuk daftar dan membuat rekening di BCA. Tinggal Isi formulir yang di sediakan dan kita nyetorin tanda bukti serta Setoran Awal, kita sudah bisa menjadi Nasabah diBank Central Asia ini. Cara ini memungkinkan anda tidak usah antri dalam membuat tabungan di BCA dan tidak harus mengantri ambil formulir di teller seperti biasanya.


Buka Rekening Tabungan BCA via Internetmerupakan inovasi online yang ditawarkan dari pihak BCA untuk meningkatkan pelayanan dalam mempermudah para nasabah dalam mendaftar di BCA. Tentunya tidak langsung menjadi nasabah di Bank BCA, karena kita mesti menyerahkan Setoran Awal minimum Rp.500.000 (untuk tahapan BCA) Setoran awal minimum Rp. 5 Juta (untuk Tapres BCA) Setoran awal minimum: USD 100 atau SGD 200 (untuk BCA Dollar) dan bukti identitas untuk memastikan Nama serta Alamat. Untuk lebih lengkapnya saya sertakan Cara Mendaftar Rekening Tabungan BCA dan informasi yang berhubungan dengan Membuat Rekening Tabungan BCA Secara Online:

1.- Buka Halaman Pendaftaran Online Rekening BCA di :

http://www.klikbca.com/

2.- Pilih Menu "Aplikasi Online" di Halaman Website BCA


3.- Pilih Jenis Tabungan BCA yang akan di buka


4.- Pilih Menu Persetujuan di Pembukaan Rekening BCA "Baca baik-baik informasi di menu persetujuan sebelum mengekliknya".
1. Pengisian formulir melalui situs KlikBCA ini hanya bertujuan untuk mempermudah Pemohon dalam melakukan pembukaan rekening di Kantor Cabang BCA. Pemohon tetap harus datang ke Kantor Cabang BCA untuk melakukan pembukaan rekening.
2. Setelah melakukan pengisian formulir pada situs KlikBCA ini, Pemohon dapat melakukan pembukaan rekening di Kantor Cabang BCA tertentu. Untuk mengetahui Kantor Cabang BCA dimaksud silakan klik link KANTOR CABANG BCA
3. Pemohon wajib terlebih dahulu membaca dan memahami informasi produk simpanan yang ditampilkan pada situs KlikBCA ini sebelum mengajukan permohonan pembukaan rekening di Kantor Cabang BCA.
4. Pemohon wajib membawa dokumen-dokumen berikut pada saat datang ke Kantor Cabang BCA untuk melakukan pembukaan rekening:
a. Bukti nomor referensi dari formulir yang telah diisi;
b. Bukti identitas diri yang masih berlaku berupa KTP/SIM/PASPOR;
c. Resi perpanjangan dari instansi terkait (bila kartu identitas dalam proses perpanjangan);
d. Surat keterangan domisili apabila:
 Alamat yang tercantum dalam KTP Pemohon daerahnya berbeda dengan daerah Kantor Cabang BCA tempat rekening dibuka; dan
 Pemohon tidak memiliki dokumen pendukung identitas lain atau nama dan atau alamat yang tercantum dalam dokumen pendukung identitas lainnya berbeda dengan yang tertera di KTP;
e. Dokumen pendukung lainnya (apabila ada) sesuai ketentuan yang berlaku di BCA;
5. Atas pertimbangan tertentu, BCA berhak untuk menolak permohonan pembukaan rekening yang diajukan oleh Pemohon.
Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan pembukaan rekening di BCA, silakan hubungi Kantor Cabang BCA terdekat atau Halo BCA di nomor 500888 atau (021) 500888 via ponsel.
5.- Mengisi Formulir di eForm BCA.



Setelah anda mengisi Form klik menu kirim. untuk memastikan form anda benar maka dari BCA akan menampilkan hasil akhir pendaftaran disertai permintaan Kode verifikasi untuk kita tulis sebelum mengirimkan hasil form:



6.- Menyimpan Nomor Referensi dan Hasil pendaftaran



Apabila anda telah mengisi formulir dengan benar maka anda akan mendapatkan "Bukti Nomor Referensi" dalam bentuk PDF file, yang nantinya di bawa ke Bank yang ada dalam Kantor Cabang BCA (Bank BCA terdekat dengan rumah anda). Perlu di perhatikan Nomor Referensi akan berlaku selama 10 hari sesuai dengan tanggal pendaftaran online, apabila 10 hari tidak ada konfirmasi ke Bank BCA maka pendaftaran online akan dibatalkan atau mendaftar lagi. DONE ! ;)

Mudah bukan untuk Buka Rekening Tabungan BCA via Internet, apabila anda tertarik silahkan Membuat Rekening Tabungan BCA Secara Online. Apabila and telah memiliki Rekening BCA tentu akan sangat bermanfaat sekali untuk Bisnis Online dan Usaha lainnya yang menggunakan Online Banking guna mempercepat transaksi.